Friday, September 28, 2012

SEJARAH KOTAGEDE

Kotagede: Riwayatmu Kini ..
Kotagede identik dengan perak sehingga dijuluki Kota Perak. Memang sejak dahulu bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam ini terkenal dengan kerajinan peraknya. Bahkan kerajinan perak Kotagede juga menembus pasar mancanegara.

Ratusan warga Kotagede mengantungkan hidupnya dari kerajinan ini. Lihat saja, di sepanjang jalan utama di wilayah yang terletak tujuh kilometer ke arah tenggara pusat Kota Yogyakarta ini berjajar toko-toko yang menjajakan kerajinaan perak. Kata ‘perak’ dan ’silver’ tertera di kanan-kiri Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, hingga Jalan Tegalgendu.

Sebelum tahun 1990-an hanya pengusaha perak yang beromset besar saja yang membuka showroom-nya, seperti Tom Silver, MD Silver, HS Silver, Narti Silver dan sebagainya. Namun menginjak pertengahan dekade 90-an, pengusaha kecil dan menengah mulai meramaikan bisnis perak ini. Banyak diantaranya yang sebelumnya bekerja sebagai pengrajin perak di perusahaan besar.

Pengrajin perak di Kotagede terkenal dengan produknya yang unik, halus dan telaten dalam menggarap produk peraknya sehingga menghasilkan karya seni bernilai tinggi. Ratusan jenis kerarijinan perak dihasilkan, mulai dari cincin, giwang, bros, miniatur sepeda, becak, andhong, kapal-kapalan dan berbagai hiasan lainnya.

Harga jual kerajinan perak Kotagede bervariasi, mulai yang termurah bros rata-rata Rp 10 ribu, cincin perak mulai harga Rp 100 ribu, miniatur becak Rp 250 ribu, miniatur andhong Rp 200 ribu. Bahkan ada yang harganya mencapai puluhan juta rupiah tergantung tingkat kerumitan dan banyaknya bahan baku yang digunakan.

Sekedar tips bila ingin membeli kerajinan perak di sini, jangan keburu membeli di satu toko bandingkan dulu dengan harga toko lainnya. Mungkin anda bisa mendapatkan harga yang lebih hemat.**