Friday, July 19, 2013

Sejarah Kerajinan Perak Kotagede, Jogja.



Sejarah Kerajinan Perak Kotagede, Jogja

Sebelum berkembang menjadi sentra kerajinan perak, Kotagede merupakan ibu kota Kerajaan Mataram yang pertama, dengan raja pertama Panembahan Senopati.Panembahan Senopati menerima kawasan yang waktu itu masih berupa hutan yang sering disebut Alas Mentaok dari Sultan Pajang, Raja Kerajaan Hindu di Jawa Timur.

Kotagede menjadi ibu kota hingga tahun 1640, karena raja ketiga Mataram Islam, Sultan Agung, memindahkannya ke Desa Kerto, Plered, Bantul. Keberadaan perajin perak muncul seiring dengan lahirnya Mataram. Perpindahan ibu kota ke Plered itu ternyata tidak membuat para perajin ikut-ikutan pindah. Mereka yang biasanya melayani kebutuhan raja itu tetap mempertahankan usahanya dengan menjualnya ke masyarakat umum.

Masa kejayaan Kotagede sebagai sentra industri perak terjadi pada era 1970-1980. Saat itu, jenis barang didominasi oleh alat-alat makan untuk memenuhi permintaan turis asing dan Saat itu belum banyak toko yang menjual produk kerajinan perak.

Keberadaan perajin perak di Kotagede juga tak luput dari peran Verenigde Oost-IndischeCompagnie (VOC) yang masuk ke Yogyakarta sekitar abad ke-16 silam. Waktu itu, banyak pedagang VOC yang memesan alat-alat rumah tangga dari emas, perak, tembaga, dan kuningan ke penduduk setempat.

(scribd)


I am Antok from Yogyakarta, Indonesia. Do you love handmade silver jewelries directly from the crafters in Kotagede?
Contact me: Antonius Bramanty Sri Wardhana (Antok); 0812 2700 3375 ; 085726103393 (+SMS); E:kgperak_925@yahoo.com; Twitter:kgperak ; FB:antonius bramanty sri wardhana ; PIN BB: 28AC4A3C. Address: KG Perak, Jl. Mondorakan no.81, Kotagede, Yogyakarta,dan XT SQUARE (terminal lama umbulharjo) kios C lantai 2 no 79 Indonesia.
Menyediakan berbagai kerajinan perak langsung dr pusat perak Kotagede Yogyakarta.